Teacher for Autism
Mengajar adalah suatu kegiatan
yang menggunakan cara pengajaran dengan beberapa konsep-konsep secara
sistemastis. Sebagai pendidik guru merupakan orang tua kedua bagi peserta didik
yang mendidik mereka di dalam lingkungan formal seperti sekolah. Di sekolah
guru adalah sebagai panutan yang bertugas merangsang, membina pertumbuhan dan
perkembangan intelektual, dan sikap-sikap yang ada didalam diri anak melalui
pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki pengajar atau guru.
Kemampuan guru adalah kemampuan
seorang guru dalam melaksanakan kewajibannya secara bertanggungjawab dan layak.
Dengan demikian, kemampuan guru merupakan kapasitas internal yang dimiliki guru
dalam melaksanakan tugas profesinya. Tugas profesional guru bisa diukur dari
seberapa jauh guru mendorong proses pelaksanaan pembelajaran yang efektif dan
efisien.
Lembaga formal yang melayani
pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus untuk membantu mengembangkan
potensi yang dimiliki anak berkebutuhan khusus.
Pengajar autisme di Sekolah Luar Biasa (SLB) adalah pendidik profesional
dengan tugas utamanya mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik dengan keterbatasan yang dalam bahasa,
komunikasi dan interaksi sosial.
Autisme adalah gangguan besar
yang mengakibatkan kesulitan penderitannya dalam berkomunikasi, dengan gangguan
emosional, gangguan kontak mata, ekspresi wajah dan ketidak pekaan inderawinya.
Ganguan sosial dan emosional pada penderita autisme pada dasarnya bukan menarik
diri dari masyarakat karena pada dasarnya mereka tidak pernah bergabung dengan
sepenuhnya dengan masyarakat sejak awal. Menurut Gopnik, Capps & Meltzolf
(Davinson, Neale, & Kring, 2006) Beberapa anak autisme tampaknya tidak
mengenali atau tidak membedakan antara orang yang satu dengan orang lain. hal
ini membuat peran pengajar di Sekolah Luar Biasa (SLB) menjadi sangat penting.