Client centered
theraphy merupakan istilah yang digunakan oleh Carl Rogers dalam metode terapi.
Terapi ini merupakan metode yang terpusat pada klien, yaitu menitikberatkan
peran konselor sebagai pendengar atau memberikan dorongan pada klien. Artinya,
klien bertanggung jawab penuh atas proses terapi karena hanya klienlah yang
paling mengertahui kondisi dirinya sendiri. Selain itu klien juga bertanggung
jawab dalam segala proses perkembangan yang terjadi atas dirinya. Dengan
demikian posisi konselor pada pendekatan ini adalah sebagai fasilitator.
Terapi
client-centered Carl Rogers dilandasi beberapa asumsi tentang ciri khas manusia
dan berbagai cara untuk memahaminya (Ford & Urban, 1963; Rogers, 1951, 1961
dalam Davison, Neale, & Kring, 2004). Asumsi-asumsi tersebut adalah:
a.
Manusia hanya dapat dipahami melalui
titik yang menguntungkan dari persepsi dan perasaannya sendiri, yaitu dari
dunia fenomenologisnya. Untuk memahami individu, kita harus melihat cara mereka
mengalami berbagai peristiwa, bukan pada peristiwa itu sendiri, karena dunia
fenomenologis setiap orang adalah penentu utama perilaku dan membuat orang
tersebut unik.
b.
Manusia yang sehat akan senantiasa sadar
dengan perilakunya. Dalam hal ini sistem yang dipakai Rogers sama dengan sistem
psikoanalisis dan analisis ego, karena menitikberatkan pada keinginan untuk
menyadari berbagai motif perilaku.
c.
Manusia yang sehat secara alami adalah
baik dan efektif; mereka menjadi tidak efektif dan terganggu hanya bila terjadi
pembelajaran yang salah.
d.
Manusia yang sehat akan memiliki tujuan
dan diarahkan oleh tujuan tersebut. Mereka tidak merespons secra pasif terhadap
pengaruh lingkungan atau terhadap dorongan dari dalam diri. Mereka mampu mengarahkan
diri mereka sendiri. Asumsi Rogers ini lebih dekat dengan analisis ego daripada
dengan psikoanalisis Freudian ortodoks.
e.
Para terapis semestinya tidak mencoba
memanipulasi peristiwa bagi individu; namun sebaliknya mereka harus menciptakan
kondisi yang akan memudahkan pengambilan keputusan secara independen oleh
klien. Bila manusia tidak disibukkan dengan penilaian, tuntutan, dan preferensi
orang lain, hidup mereka dipandu oleh suatu kecenderungan alami terhadap
aktualisasi diri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar