Senin, 28 Maret 2011

KEPRIBADIAN SEHAT


C KEPRIBADIAN SEHAT
(kesehatan mental)
1.    A.   ALIRAN PSIKOANALISA
Teori psikoanalisa menilai  kepribadian pribadi motif tak sadar yang mengarah pada perilaku. Teori psikoanalisa membahas tentang perkembangan kepribadian. Freud membandingkan pikiran manusia dengan gunung es. Bagian kecil yang tampak di atas permukaan air menggambarkan pengalaman sadar: bagian yang lebih besar di bawah permukaan air menggambarkan ketidaksadaran gudang impuls, nafsu, ingatan yang tidak terjangkau, yang mempengaruhi pikiran dan perilaku. Bagian ketidaksadaran psike inilah yang berusaha diselidiki Freud melalui tekhnik asosiasi bebas, yang menghendaki orang menyatakan hal-hal yang muncul dalam kesadarannya, tidak peduli apakah hal itu tampak memalukan atau tampak tidak ada artinya. Dengan menganalisis asosiasi bebas, termasuk ingatan tentang mimpi dan kenangan masa kanak-kanak awal, Freud berusaha mambantu pasiennya menyadari hal-hal yang tidak disadari dang dengan cara demikian menemukan faktor penentu utama kepribadian.
Freud yakin bahwa kepribadian tersusun dari tiga sistem utama: id (prinsip kenikmatan ), ego (prinsip realita), superego (social ). Setiap sistem mempunyai fungsinya  sendiri-sendiri.
Aliran psikoanalisa melihat dan menilai suatu induvidu dari sisi negative yang ada pada diri individu itu sendiri. Berikut adalah beberapa penilaian dari yang di lihat dari aliran psikoloanalisa dari sisi negative :
-          Sangat terbatas
-          Mengabaikan potensi yang ada pada individu
-          Melihat individu dari sisi sakit dan negative
-          Menilai tentang kodrat manusia
-          Konflik berasal dari masa lalu


B. Kepribadian Sehat ditinjau dari Aliran Behavioristik

Behaviorisme merupakan orientasi teoritis yang didasarkan pada premis bahwa psikologi ilmiah harus berdasarkan studi yang telah teramati. Teori ini dicetuskan oleh John B. Watson.
Adapun teori ini terbagi atas 2 bagian yaitu:
a) Teori Kepribadian Klasikal
Kepribadian ini dicetuskan oleh Juan Petrovich Pavlov. Dia menggunakan eksperimen terhadap seekor anjing. Anjing dioperasi sedemikian rupa, sehingga apabila air liur keluar dapat dilihat dan dapat ditampung dalam tempat yang telah disediakan. Apabila anjing lapar dan melihat makanan, kemudian mengeluarkan air liur, ini merupakan respon yang alami, respon yang reflektif, yang oleh Pavlov disebut respon yang tidak terkondisi yang disingkat UCR. Apabila anjing mendengarkan bel dan kemudian menggerakan telinganya, ini merupakan respon yang alami. Bel sebagai stimulus yang tidak terkondisi atau UCS dan gerak telinga sebagai UCS.

b) Teori Kepribadian Operan
Dicetuskan oleh Skinner yang membagi tingkah laku dalam 2 tipe yaitu: responden dan operan. Tingkah laku responden adalah respon atau tingkah laku yang dibangkitkan atau dirangsang oleh stimulus tertentu. Tingkah laku responden ini wujudnya refleks. Tingkah laku responden ini ternyata dapat dibentuk melalui proses conditioning atau belajar. Tingkah laku ini bergantung pada reinforcement dan secara langsung merespon stimulus yang bersifat fisik.Tingkah laku operan adalah respon atau tingkah laku yang bersifat spontan tanpa stimulus yang mendorongnya secara langsung. Tingkah laku ini ditentujan atau dimodifikasi oleh reinforcement yang mengikutinya. Contohnya : ketika tikus yang dimasukan di dalam peti yang diberi makan untuk berapa waktu lamanya ( tikus menjadi lapar ), dia bertingkah laku secara spontan dan acak, dia aktif, mendengus, mendorong, dan mengeksplorasi lingkungannya. Tingkah laku ini bersifat sukarela, tidak dirangsang, dalam arti respon tikus itu tidak dirangsang oleh stimulus tertentu dari lingkungannya.
Kaum behavioristik pada dasarnya menganggap bahwa manusia sepenuhnya adalah mahluk reaktif yang tingkah lakunya dikontrol oleh faktor-faktor yang datang dari luar. Lingkungan adalah penentu tunggal dari tingkah laku manusia. Dengan demikian kepribadian individu dapat dikembalikan semata-mata kepada hubungan antara individu dengan lingkungannya, hubungan itu diatur oleh hukum-hukum belajar, seperti teori pembiasaan (conditioning) dan peniruan.

Skinner dalam menanggapi kritakan mengatakan bahwa kemampuan-kemampuan (memilih, menetapkan tujuan mencipta) itu sebenarnya terwujud sebagai tingkah laku juga yang berkembangnya tidak berbeda dari tingkah laku-tingkah laku lainnya. Justru tingkah laku inilah yang dapat didekati dan dianalisis secara ilmiah. Semua ciri yang dimiliki oleh manusia harus dapat didekati dan dianalisis secara ilmiah. Dibandingkan dengan binatang mungkin manusia adalah binatang yang sangat unik, binatang yang bermoral, namun manusia tidak dapat dikatakan memiliki moralitas. Pendekatan behavioristik tidaklah mendehumanisasikan manusia, melainkan justru memanusiakan manusia, yaitu mengatasi kekerdilan manusia. Hanya dalam hubungannya dengan lingkungan yang didekati secara ilmiahlah kekerdilan manusia dapat diatasi dan harkat manusia dipertinggi.
Aliran behavioristic melihat manusia seperti di bawah ini :
-          Menilai manusia sebagai manusia
-          Manusia selayaknya sebagai alat pengatur panas
-          Menganggap manusia dapat memberikan respon positif terhadap stimulus dari luar
-          Menilai manusia tidak memiliki sikap sendiri.

Sumber : http://ardiazazhar.blogspot.com/2011/03/kepribadian-sehat-ditinjau-dari-aliran.html

Minggu, 27 Maret 2011

NENEK

saat kita sendiri dan hanya di temani sepi lalu apa yang menemani?
saat kita duduk terdiam dan hanya melamun lalu apa yang menemani ?
saat kita sedih dan digenangi air mata lalu siapa yang menemani ?
saat kita tertawa dan di selimuti rasa bahagaia lalu siapa yang menemani?
saat tubuh kita tak lagi muda dan jasmani taksekuat remaja siapa yang menjadi tongkat penyangah?
saat usia menuju dewasa saat waktu menunjukan bahwa tak ada lagi daya yang bisa di lakukan semua hal dan halyang ingin di lakukan terbatasi oleh keadaan. rambut yang taklagi berwarna hitam pekat kita mulai berganti putih kulit yang dahulu kencang kini berganti kering dan keriput. 
kehidupan di hari senja membuatnya tak berdaya hanya air mata dan kesedihan juga kesepian yang meliputi harinya. 
ia ingin di mengerti
ia ingin di kasihi
ia ingin diperhatiin
da ia ingin di belai sayang dari anaknya
tangannya yang lembut tak terkira membawa kita pada pangkuannya dan berkata " nenek " . . . .

SEJARAH PERKEMBANGAN KESEHATAN MENTAL


A.     SEJARAH  PERKEMBANGAN KESEHATAN MENTAL

Zaman Prasejarah
Manusia purba sering mengalami gangguan mental atau fisik, seperti infeksi, artritis, dll.
Zaman peradaban awal
1. Phytagoras (orang yang pertama memberi penjelasan alamiah terhadap penyakit mental)
2. Hypocrates (Ia berpendapat penyakit / gangguan otak adalah penyebab penyakit mental)
3. Plato (gangguan mental sebagian gangguan moral, gangguan fisik dan sebagiaan lagi dari dewa dewa)
Zaman Renaissesus
Pada zaman ini di beberapa negara Eropa, para tokoh keagamaan, ilmu kedokteran dan filsafat mulai menyangkal anggapan bahwa pasien sakit mental tenggelam dalam dunia tahayul.
Era Pra Ilmiah
1. Kepercayaan Animisme
Sejak zaman dulu gangguan mental telah muncul dalam konsep primitif, yaitu kepercayaan terhadap faham animisme bahwa dunia ini diawasi atau dikuasai oleh roh-roh atau dewa-dewa. Orang Yunani kuno percaya bahwa orang mengalami gangguan mental, karena dewa marah kepadanya dan membawa pergi jiwanya. Untuk menghindari kemarahannya, maka mereka mengadakan perjamuan pesta (sesaji) dengan mantra dan kurban.

2. Kepercayaan Naturalisme
Suatu aliran yang berpendapat bahwa gangguan mental dan fisik itu akibat dari alam. Hipocrates (460-367) menolak pengaruh roh, dewa, setan atau hantu sebagai penyebab sakit. Dia mengatakan, Jika anda memotong batok kepala, maka anda akan menemukan otak yang basah, dan mencium bau amis. Tapi anda tidak akan melihat roh, dewa, atau hantu yang melukai badan anda.
Seorang dokter Perancis, Philipe Pinel (1745-1826) menggunakan filsafat polotik dan sosial yang baru untuk memecahkan problem penyakit mental. Dia terpilih menjadi kepala Rumah Sakit Bicetre di Paris. Di rumah sakit ini, pasiennya dirantai, diikat ketembok dan tempat tidur. Para pasien yang telah di rantai selama 20 tahun atau lebih, dan mereka dianggap sangat berbahaya dibawa jalan-jalan di sekitar rumah sakit. Akhirnya, diantara mereka banyak yang berhasil, mereka tidak lagi menunjukkan kecenderungan untuk melukai atau merusak dirinya.
Era Modern
Perubahan luar biasa dalam sikap dan cara pengobatan gangguan mental terjadi pada saat berkembangnya psikologi abnormal dan psikiatri di Amerika pada tahun 1783. Ketika itu Benyamin Rush (1745-1813) menjadi anggota staf medis di rumah sakit Pensylvania. Di rumah sakit ini ada 24 pasien yang dianggap sebagai lunatics (orang gila atau sakit ingatan). Pada waktu itu sedikit sekali pengetahuan tentang penyebab dan cara menyembuhkan penyakit tersebut. Akibatnya pasien-pasien dikurung dalam ruang tertutup, dan mereka sekali-kali diguyur dengan air.
Rush melakukan suatu usaha yang sangat berguna untuk memahami orang-orang yang menderita gangguan mental tersebut melalui penulisan artikel-artikel. Secara berkesinambungan, Rush mengadakan pengobatan kepada pasien dengan memberikan dorongan (motivasi) untuk mau bekerja, rekreasi, dan mencari kesenangan.
Pada tahun 1909, gerakan mental Hygiene secara formal mulai muncul. Perkembangan gerakan mental hygiene ini tidak lepas dari jasa Clifford Whitting Beers (1876-1943) bahkan karena jasanya itu ia dinobatkan sebagai The Founder of the MentalHygiene Movement. Dia terkenal karena pengalamannya yang luas dalam bidang pencegahan dan pengobatan gangguan mental dengan cara yang sangat manusiawi.
Secara hukum, gerakan mental hygiene ini mendapat pengakuan pada tanggal 3 Juli 1946, yaitu ketika presiden Amerika Serikat menandatangani The National Mental Health Act., yang berisi program jangka panjang yang diarahkan untuk meningkatkan kesehatan mental seluruh warga masyarakat.
Bebarap tujuan yang terkandung dalam dokumen tersebut meliputi
1) Meningkatkan kesehatan mental seluruh warga masyarakat Amerika Serikat, melalui penelitian, investigasi, eksperimen, penayangan kasus-kasus, diagnosis, dan pengobatan.
2) Membantu lembaga-lembaga pemerintah dan swasta yang melakukan kegiatan penelitian dan meningkatkan koordinasi antara para peneliti dalam melakukan kegiatan dan mengaplikasikan hasil-hasil penelitiannya.
3) Memberikan latihan terhadap para personel tentang kesehatan mental.
4) Mengembangkan dan membantu negara dalam menerapkan berbagai metode pencegahan, diagnosis, dan pengobatan terhadap para pengidap gangguan mental.
Pada tahun 1950, organisasi mental hygiene terus bertambah, yaitu dengan berdirinya National Association for Mental Health. Gerakan mental hygiene ini terus berkembang sehingga pada tahun 1975 di Amerika terdapat lebih dari seribu perkumpulan kesehatan mental. Di belahan dunia lainnya, gerakan ini dikembangkan melalui The World Federation forMental Health dan The World Health Organization.


Kesimpulan : Hanya perlu diketahui disini bahwa sejarah yang tercatat melaporkan berbagai macam interprestasi mengenai penyakit mental dan cara-cara menguranginya atau menghilangkannya. Pada umumnya hal tersebut mencerminkan tingkat pengetahuan dan kecendrungan-kecendrungan religious, filosofis, dan keyakinan-keyakinan serta kebiasaan-kebiasaan masyarakat zaman itu. Tidak mengherankan bahwa usaha-usaha lebih awal dalam menangani masalah tersebut penuh dengan kesulitan, dan perkembangan ilmu kesehatan mental sendiri sangat lambat. Hal ini disebabkan oleh dua alas an, pertama sifat dari masalah-masalah yang disebabkan oleh tingkah laku abnormal membuatnya menjadi hal tersendiri karena perasaan takut, malu, dan bersalah dalam keluarga-keluarga dan masyarakat dari para pasien. Oleh karena itu, penanganan terhadap orang-orang yang sakit mental diserahkan kepada Negara atau lembaga agama yang menjadi pelindung baik tingkah laku kelompok maupun tingkah laku individu. Kedua perkembangan semua ilmu pengetahuan begitu lambat dan sporadis, dan banyak kemajuan sangat penting yang telah dicapai mendapat perlawanana yang sangat keras. Ini merupakan hal yang khas bagi ilmu kesehatan mental dibandingkan dengan disiplin-disiplin ilmu yang lian. Dalam meninjau kisah historis yang berikut, orang hendaknya menahan diri untuk memandang dengan perasaan khawatir atau mengkritik terlalu pedas. Meskipun benar bahwa pada masa-masa awal orang yang sakit mental dipahami secara salah atau sering diperlakukan dengan kurang baik, namun banyak otang normal/sehat bukanlah orang-orang yang paling bahagia.
Sumber :
http://www.psikologimania.co.cc/2011/03/sejarah-perkembangan-ilmu-kesehatan.htm
http://marlina2403.wordpress.com/2011/02/17/sejarah-perkembangan-kesehatan-mental/

KONSEP SEHAT


TUGAS KESEHATAN MENTAL
B. KONSEP SEHAT
Sehat menurut sebagai besar orang adalah modal utama bagi mereka untuk dapat melakukan beberapa aktivitas mereka. Kesehatan terlihat sangat mahal untuk mereka kesehatan yang benar didalam arti kesehatan jasmani dan rohani seakan sebagai modal utama penggerak kehidupan mereka untuk menjalakan kehidupan mereka.  Pekerjaan untuk memenuhi kehidupan adalah tombak utama yang memerlukan tiang peyangkah dan itu adalah kesehatan.
Sehat adalah suatu keadaan dimana tidakterjangkit penyakit yang menyerang atau menyarang di jasmani atau rohani manusia. Kesehatan atau sehat pada manusia bukan hanya dilihat dari jasmani dan rohaninya saja akan tetapi jiwa atau seseorang yang sehat adalah orang yang sehat jiwa raganya meliputi social,emosi,dan mentalkejiwaannya dan selalu berfikir positif. Sesuatu yang dikatakan sehat  biasanyamenerapkan kehidupan yang seimbang dunia dan akhiratnya berbuat sesuai dengan apa yang seharusnya dilakukan tanpa menimbulkan hal-hal negative.
Paradigma sehat adalah cara pandang atau pola piker pembangunan kesehatan yang bersifat holistik, proaktif antisipatif, dengan melihat masalah kesehatan sebagai masalah yang dipengaruhi oleh banyak faktor secara dinamis dan lintas sektoral, dalam suatu wilayah yang berorientasi kepada peningkatan pemeliharaan dan perlindungan terhadap penduduk agar tetap sehat dan bukan hanya penyembuhan penduduk yang sakit.
Ada beberapa hal yang mempengarahui kesehatan jasmani dan didominasi oleh beberapa hal yaitu ada  6 faktor  :
1.      Udara
2.      Air
3.      Makanan dan minuman
4.      Keseimbangan emosi
5.      Olahraga teratur
6.      Istirahat yang cukup
Apabila ke 6 faktor tersebut terganggu atau bermasalah maka otomatis kesehatan kita juga akan terganggu,mau tidak mau,sadar tidak sadar kita hidup di zaman penuh polusi dan zat kimia baik itu air,udara,makanan dan minuman yang kita konsumsi sehari-hari.
Menurut beberapa ahli dengan pandangannya yang melihat konsep sehat adalah :
Konsep sehat menurut Parkins (1938)
Sehat  adalah suatu keadaan seimbang yang dinamis antara bentuk dan fungsi tubuh dan berbagai faktor yang berusaha mempengaruhinya.
Menurut White (1977)
Sehat adalah suatu keadaan di mana seseorang pada waktu diperiksa tidak mempunyai keluhan ataupun tidak terdapat tanda-tanda suatu penyakit dan kelainan.
Menurut Pepkin’s
Sehat adalah suatu keadaan keseimbangan yang dinamis antara bentuk tubuh dan fungsi yang dapat mengadakan penyesuaian, sehingga dapat mengatasi gangguan dari luar.
Menurut WHO
Suatu keadaan sehat jasmani, rohani dan  sosial yang merupakan aspek positif dan tidak hanya bebas dari penyakit serta kecacatan yang merupakan aspek negatif.






KONSEP SEHAT SAKIT MENURUT BUDAYA MASYARAKAT
Istilah sehat mengandung banyak muatan kultural, social dan pengertian profesional yang beragam. Dulu dari sudut pandangan kedokteran, sehat sangat erat kaitannya dengan kesakitan dan penyakit. Dalam kenyataannya tidaklah sesederhana itu, sehat harus dilihat dari berbagai aspek. WHO melihat sehat dari berbagai aspek .
Definisi WHO (1981): Health is a state of complete physical, mental and social well -being, and not merely the absence of disease or infirmity.
WHO mendefinisikan pengertian sehat sebagai suatu keadaan sempurna baik jasmani, rohani, maupun kesejahteraan social seseorang. Sebatas mana seseorang dapat dianggap sempurna jasmaninya?
Oleh para ahli kesehatan, antropologi kesehatan di pandang sebagai disiplin biobudaya yang memberi perhatian pada aspek-aspek biologis dan sosial budaya dari tingkah laku manusia, terutama tentang cara-cara interaksi antara keduanya sepanjang sejarah kehidupan manusia yang mempengaruhi kesehatan dan penyakit. Penyakit sendiri ditentukan oleh budaya: hal ini karena penyakit merupakan pengakuan sosial bahwa seseorang tidak dapat menjalankan peran normalnya secara wajar.
Cara hidup dan gaya hidup manusia merupakan fenomena yang dapat dikaitkan dengan munculnya berbagai macam penyakit, selain itu hasil berbagai kebudayaan juga dapat menimbulkan penyakit.
Kesimpulan : jadi, kesehatan adalah hal yang sangat berharga untuk manusia dan hal yang tak ternilai harganya.