Minggu, 25 November 2012

Attention


A.    Pengertian Atensi
Menurut Solso, Maclin, & Maclin (2008) atensi adalah pemusatan pikiran, dalam bentuk yang jernih dan gambling, terhadap sejumlah objek simultan atau kelompok pikiran. Pemusatan (facalization) kesadaran adalah initisari atensi. Atensi mengimplikasikan adanya pengabdian objek-objek lain agar kita sanggup menangani objek-objek tertentu secara efektif.   Ketika kita membicarakan “atensi” dari sudut pandang para psikolog kognitif masa kini, kita mengacu pada sebuah proses kognitif yang menyeleksi informasi penting dari dunia di sekeliling kita (melalui pancaindera), sehingga otak kita secara berlebihan dipenuhi oleh informasi yang tidak terbatas jumlahnya.  Selain itu juga disebutkan bahwa atensi adalah pemusatan upaya mental pada peristiwa-peristiwa sensorik atau peristiwa-peristiwa mental.
Era baru atensi diawali pada tahun 1953 oleh Donald Broadbent (dalam Solso. Maclin. & Maclin, 2008) seorang psikolog berkebangsaan inggris, yang menulis sebuah buku yang berpengaruh, perception and communication. Buku tersebut berisi gagasan bahwa atensi adalah hasil dari terbatasnya kapasitas system pemprosesan informasi. Gagasan pokok dalam teori Broadbent adalah bahwa dunia tersusun dari sensasi-sensasi dalam jumlah yang lebih jauh melebihi jumlah sensasi yang dapat diolah oleh kemampuan perceptual dan kognitif seseorang pengamat (manusia). Dengan demikian, agar dapat mengolah informasi sedemikian mambanjir, manusia secara selektif memilih hanya sejumlah sejumlah isyarat dan mengabaikan stimuli yang lain. Pengalaman kita sehari-hari mengajari kita bahwa kita memperhatikan sejumlah isyarat dari lingkungan kita lebih sering dari isyarat yang lain, dan isyarat yang kita perhatikan tersebut umumnya diproses lebih lanjut oleh system kognitif, sedangkan isyarat yang diabaikan tidak mengalami pemprosesan lebih lanjut.
Penelitian terhadap atensi mencakup lima aspek utama yaitu : kapasitas pemrosesan dan atensiselektif, tingkat rangsangan, pengendalian atensi, kesadaran, dan neurosains kognitif. Sejumlah besar gagasan kontemporer tentang atensi berpusat pada premis bahwa terdapat isyarat – isyarat tak terbatas di sekeliling kita, setiap saat. Kapasitas neurologis kita terlalu terbatas untuk mendeteksi jutaan stimulus eksternal, dan seandainya pun seluruh stimuli tersebut dapat terdeteksi, otak kita tidak akan sanggup memprosees jutaan stimuli tersebut, sebab kapasitas pemrosesan informasi punterbatas. Sistem sensorik manusia, sebagaimana jenis – jenis saluran komunikasi yang lain, berfungsi dengan baik apabila jumlah informasi yang diproses berada dalam rentang kemampuan sistem, sebaliknya sistem tidak bekerja dengan baik apabila mengalami kelebihan muatan (overloaded ). Donald Broadbent (dalam Solso. Maclin. & Maclin, 2008), psikolog asal Inggris mengemukakan gagasan bahwa atensi adalah hasil dariterbatasnya kapasitas sistem pemrosesan informasi. Gagasan pokok dalam teori ini adalah bahwadunia tersusun dari sensasi – sensasi dalam jumlah yang jauh melebihi jumlah sensasi yang dapatdiolah oleh kemampuan perseptual dan kognitif seorang pengamat (manusia).
Agar dapat mengolah informasi yang sedemikian membanjir, manusia secara selektif memilih hanyasejumlah isyarat dan mengabaikan stimuli yang lain. Pengalaman kita sehari-hari mengajari kita bahwa kita memperhatikan sejumlah isyarat dari lingkungan kita lebih sering dari isyarat yang lain, dan isyarat yang kita perhatikan tersebut umumnya lebih lanjut oleh system kognitif, sedangkan isyarat yang diabaikan tidak mengalami pemrosesan lebih lanjut. Mekanisme memusatkan diri pada stimuli tertentu dan mengabaikan stimuli yang lain. Lima isu terkait atensi adalah sebagai berikut :
a)      Kapasitas pemrosesan dan selektivitas
Dapat memperhatikan sejumlah stimulieksternal dari dunia eksternal, namun kita tidak dapat memperhatikan seluruhstimuli yang ada.
b)      Kendali
Kita memiliki kendali terhadap pilihan stimuli yang kita perhatikan.
c)      Pemrosesan otomatis
Sejumlah besar proses rutin yang telah menjadi prosesyang sangat familiar sehingga memerlukan hanya sedikit atensi sadar dan dapatdilakukan secara otomatis.
d)     Neurosains kognitif 
Otak dan sistem saraf pusat (CNS “Central Nervous System”) adalah pendukung anatomis bagi atensi, sebagaimana kognisi.



e)      Kesadaran
Atensi membawa peristiwa – peristiwa kea lam kesadaran.Salah satu alasan kita dapat memperhatikan secara selektif adalah karena kemampuan kitauntuk memproses informasi dibatasi oleh kapasitas saluran (channel capac)

B.     Kapasitas Pemrosesan dan Atensi Selektif 
Selektivitas ini dipandang sebagai akibat kurangnya kapasitas saluran (channel capacity). Yakni ketidakmampuan kita memproses seluruh stimuli sensorik secara bersamaan. Gagasan ini menyarankan bahwa terdapat suatu kondisi kemacetan (bottleneck ) pada suatu tahap pemrosesan infomasi, yang sebagian diakibatkan oleh keterbatasan neurologis. Kemacetan tersebut merupakan suatu keterbatasan, namun mungkin pula bersikap adaptif. Sistem kognitif membatasi jumlah stimuli untuk menghindari (overloading) . Atensi selektif (selective attention) dapat dianalogikan dengan menyorotkan cahaya lampu senter ketengah.  Kemampuan kita untuk bereaksi terhadap sebuah sinyal, sebagian berhubungan dengan kejernihan  sinyal tersebut atau seberapa bersih sinyal dari informasi yang menggangu (signal-to-noiseratio). Para peneliti telah merancang sebuah paradigma eksperimental untuk mengukur interferensikognitif, yang dinamai tugas Stroop. Dinamakan Stroop dari nama John Stroop yang pertama kali melakukan metode ini pada tahun 1935. Dalam tugas Stroop, partisipan disajikan sebuah daftar nama – nama warna seperti merah, kuning, biru, dan hijau, yang harus disuarakan partisipan. Namun, warna huruf yang digunakan berbeda dengan nama warna yang tercantum. Tugas tersebutmenjadi tugas yang sulit karena warna huruf dan nama warna itu sendiri tidak kongruen sehinggamenimbulkan interferensi kognitif. Tugas ini berguna untuk menyelidiki ADHD (attention defict hyperactive disorder ).


C.    Model Atensi Selektif
Model atensi selektif digunakan untuk memusatkan pemprosesan informasi terhadap stimuli spesifik. Terdapat sejumlah model atensi selektif yakni model filter, model atenuasi, dan model atensi akhir.
1.      Model penyaringan Broadbent
Sebuah teori awal tentang atensi yang paling lengkap dikembangkan oleh Broadbent (1958). Teori yang disebut Model penyaringan (filter model) ini berhubungan dengan teori saluran tunggal yang menyatakan gagasan bahwa pemrosesan informasi dibatasi oleh kapasitas saluran yang tersedia. Broadbent memberikan argument bahwa pesan-pesan yang dikirimkan melalui system saraf tertentu dibedakan berdasarkan (a) serabut saraf yang distimulasi, atau (b) jumlah implus saraf yang dihasilkan.
Contoh Atensi Selektif
Sekitar salah 500 tahun kemampuan yang mereka menyembunyikan sebuah adalah peti harta karun. Sebuah pesan direbutnya dari tangan bajak laut dan melewati hamparan pasir
 
 





saat kita membaca tulisan didalam kotak tersebut, dapatkah anda membaca dengan pesan yang diketik seperti ini dan seperti ini, beberapa isyarat mungkin membantu kita dalam membaca kalimat tersebut dengan isyarat huruf-huruf yang dicetak tebal lebih mudah dan menjadi fokus kita.
Broadbent dan rekan-rekannya telah berjasa mengembangkan konsep tentang memori. Kita semua menyimpan memori tentang peristiwa-peristiwa masa lalu, misalnya pengetahuan tentang rekan, jadwal kegiatan-kegiatan mendatang, pengalaman masa lalu, ingatan tentang anggota keluarga, dan sebagainya. Meskipun demikian, dalam setiap waktu, kita hanya mampu mengingat sebagian kecil memori tersebut, sedangkan sebagaian besar memori tersimpan dilator belakang, menanti digunakan. Koneksi Broadbent antara persepsi selektif dengan memori memunculkan isu-isu teoritis dan isu-isu praktis yang penting, namun, yang lebih penting Broadbent mengingatkan kita bahwa persepsi selektif tidak hanya terbatas pada fenomena yang sempit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar