Senin, 19 Maret 2012

PSIKOTERAPI


      APA YANG ANDA KETAHUI MENGENAI PSIKOTERAPI

      Psikoterapi adalah suatu interaksi social dimana seseorang professional terlatih mencoba membantu orang lain,yaitu klien atau pasien,untuk berperilaku dan berperasaan secara beda. Asumsi dasar nya adalah bahwa interaksi verbal dan non verbal tertentu yang terjadi dalam hubungan saling percaya dapat mencapai berbagai tujuan seperti mengurangi kecemasan dan menghilangkan perilaku yang merusak diri sendiri atau berbahaya.
London ( 1994,1986) menggolongkan psikoterapi sebagai terapi pencerahan (Insight Theray) atau terapi aksi (action therapy behavioral). Terapi pencerahan seperti psikoloanalisa,berasumsi bahwa perilaku emosi,dan pikiran mengalami gangguan karena orang tidak cukup memahami apa yang memotivasi nya,terutama ketika terjadi konflik antara kebutuhan dan dorongan. Terapi pencerahan berusaha membantu orang menemukan sebab-sebab yang mendasari perilaku,perasaan,dan pikiran nya. Asumsi nya adalah kesadaran bermotivasi yang semakin besar akan menghasilkan control yang lebuh besar terhadap pikiran,emosi,dan perilaku sehingga akan menghasilkan perbaikan pada ketiga nya.
Dalam terapi behavioral focus nya adalah mengubah perilaku,pencerahan seringkali merupakan manfaat sampingan.
     Terapi kognitif memberikan penekanan yang lebih besar pada beberapa macam pencerahan tertentu. Dalam terapi pencerahan pencerahan focus nya tidak tidak pada mengubah perilaku secara langsung,namun lebih mementingkan pemahaman terhadap berbagai motif,rasa takut,dan konflik. Untuk memudahkan pencerahan semacam itu,para terapis dengan sudut pandang teoritis yang berbeda menggunakan berbagai macam teknik,mulai dari asosiasi bebas dalam psikolanisis hingga refleksi perasaan yang di gunakan dalam terapi terpusat pada klien (client centered therapy).







Beberapa teori dan metode intervensi :
1.      Modifikasi dalam terapi Psikoanisis
Seperti yang terjadi dalam semua paradigm,perubahan ide orisinal mengenai cara terbaik melakukan terapi juga terjadi sepanjang waktu. Dalam lingkup psikoanalisis terdapat beberapa kontroversi mengenai apakah pendekatan kelompok dapat berhasil.
Analisis ego memperkenalkan beberapa modifikasi psikoanalisis. Mereka yang menganut analisis ego memberikan penekanan yang lebih besar pada kemampuan seseorang untuk mengendalikan lingkungan dan memilih saat dan cara memuaskan dorongan insting tertentu. Argument dasar nya adalah bahwa individu terdiri dari ego yang sama kuat nya dengan id.  
Sebuah asumsi penting dari analisis ego yaitu terdapat serangkaian fungsi ego (kognisi dan persepsi) fungsi-fungsi tersebut terutama berada di alam sadar,mampu mengendalikan insting di lingkungan,dan secara significant tidak tergantung pada id untuk memperoleh energy.
2.      Terapi Psikodinamika Singkat
Salah satu factor pendukung yang berperan dalam pertumbuhan terapi singkat adalah tantangan yang di hadapi para professional kesehatan mental dalam merespon,kondisi gawat darurat psikologis.
Terapi singkat memiliki beberapa element yang sama (Koss & Shiang,1994) sebagai berikut :
-          Penilaian cenderung lebih cepat dan lebih awal
-          Terapis memainkan peranan yang lebih aktif dibandingkan psikoanilsis tradisonal.
-          Tujuan bersifak konkret dan di fokuskan pada perbaikan symptom-simptom buruk.
-          Interpresi lebih diarahkan keberbagai situasi kehidupan dan perilaku pasien saat ini dari pada keperasaan-perasaan dimasa lalu.
-          Perkembangan transferensi tidak di dorong,
-          Terdapat suatu pemahaman umum bahwa psikoterapi tidak menyembuhkan,namun membantu individu yang bermasalah belajar menghadapi dengan lebih baik berbagai penyebab stress yang tidak dapat di hindari dalam hidup.

3.      Terapi Psikodinamika Interpersonal
Terdapat pada sekelompok terapi yang menekankan interaksi antara pasien dan lingkungan social nya. Pelopor perkembangan ini adalah Psikiatri Amerika Harry Stack Sullivan. Sullivan melepaskan pemikiran Freud melalui pandangan nya terhadap analis sebagai “pengamat Peserta” (participant observer) dalam proses terapi. Berlawan dengan pandangan klasik atau bahkan analisis ego bahwa terapis adalah layar kosong bagi tranferensi,Sulllivan berargumentasi bahwa terapis,seperti hal nya ilmuan,tanpa dapat di hindari merupakan bagian proses yang di teliti,seorang analisi tidak dapat melihat pasien tanpa sekaligus memengaruhi.
Teknik  yang di gunakan terapis IPT menggabungkan antara mendengarkan dengan empaty dan saran-saran perubahan behavior serta bagaimana menerapkan nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar