Minggu, 20 November 2011

CIRI STUDY KASUS

1. Studi kasus bukan suatu metedologi penelitian,tetapi suatu bentuk studi (penelitian) tentang masalah yang khusus (particular).
2.  Sasaran studi kasus dapat bersifat tunggal (ditunjukan perorangan /individual) atau suatu kelompok. Misalnya suatu kelas,kelompok profesional dan lain-lain.
3. Masalah yang di pelajari atau di teliti bersifat sederhana atau kompleks. Masalah yang sederhana misalnya anak yang mengalami peyimpangan perilaku. Masalah yang kompleks misalnya suatu periode (masa) kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa, hal-hal yang menyebabkan rendah nya mutu pendidikan, hal-hal yang menyebabkan skizofrenia,dll.
4. Tujuan yang ingin di capai adalah pemahaman yang mendalam tentang studi kasus,atau dapat dikatakan untuk mendapatkan Verstehen bukan sekedar Erklaren (deskripsi suatu fenomena.
5. Studi kasus tidak bertujuan untuk melakukan generalisasi,walaupun studi dapat dilakukan terhadap beberapa kasus. Studi yang dilakukan terhadap beberapa kasus bertujuan untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap,sehingga pemahaman yang dihasilkan terhadap satu kasus yang di pelajari lebih mendalam.
6. Terdapat 3 (tiga)macam tipe studi kasus,yaitu :
a)       Studi kasus instrinsik (instrinsik case study), apabila kasus yang dipelajari secara mendalam mengandung hal-hal yang menarik untuk di pelajari berasal dari kasus itu sendiri, atau dapat dikatakan mengandung minat instrinsik.
b)      Studi kasus instrumental (instrumental case study), apabila kasus yang di pelajari secara mendalam karena hasilnya akan di pergunakan untuk memeperbaiki atau menyempurnakan teori yang telah ada atau untuk menyusun teori baru. Hal ini dapat dikatakan studi kasus instrumental, minat untuk mempelajari nya berada diluar kasusnya atau minat eksternal.
c)      Studi kasus colektif (collective case study)  , apabila kasus yang di pelajari secara mendalam merupakan beberapa (kelompok) kasus,walaupun masing-masing kasus individual dalam kelompok itu di pelajari,dengan maksud untuk mendapatkan karakteristik umum,karena setiap kasus mempunyai ciri tersendiri yang bervariasi.
7. Hal – hal umum juga di pelajari dalam studi kasus,tetapi tetap fokusnya terarah pada hal yang unik. Untuk mendapatkan hal-hal yang unik dari data-data sebagaimana tersebut dibawah ini,harus di kumpulkan dan dianalisis,yaitu :
a)      Hakikat (the nature)kasus
b)      Latar belakang sejarah kasus
c)      Latar (setting)fisik
d)     Konteks dengan bidang lain : ekonomi,politik,hukum dan estetika.
e)      Mempelajari kasus-kasus lain yang berkaitan dengan kasus yang di pelajari
f)       Informan-informan yang dipilih adalah orang-orang yang mengetahui kasus ini
Untuk memperdalam wawasan pembaca, Baedhowi (2001 :94) mengemukakan yang mengacu pada Yin (1981) tentang perbedaan studi kasus instrinsik,studi kasus instrumental dan studi kasus kolektif :
-          Instrinsic case study : dilakukan untuk memahami secara lebih baik tentang studi kasus tertentu. Jadi pada kasus ini peneliti ingin mengetahui secara instrinsik mengenai fenomena,keteraturan dan kekhususan dari suatu kasus,bukan alasan eksternal lain nya.
-          Instrumental case study : merupakan studi terhadap kasus untuk alasan eksternal,bukan karena kita ingin mengetahui tentang hakekat kasus tersebut.
-          Collective case study : dilakukan untuk menarik kesimpulan atau generalisasi terhadap fenomena atau popoulasi dari kasus tersebut. Jadi jenis kasus ke tiga ini ingin membentuk sebuah teori berdasarkan persamaan dan keteraturan yang di dapat dari setiap kasus yang diselidiki.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar