Senin, 28 November 2011

Empat Pola Relasi Orang Tua dan Anak

Hasil perhitungan Analisis faktor terhadap teori FIRO ditemukan empat tipe Pola Relasi Orang Tua – Anak. Seperti apa ciri empat pola tersebut? Simak berikut ini:
a. Equal Relationship 
Dalam Equal Relationship, orang tua memperlakukan anak bukan sebagai individu yang kedudukannya lebih rendah melainkan sebagai individu yang setara. Dengan demikian, seorang anak mempunyai lebih banyak kesempatan untuk melakukan evaluasi terhadap segala perilakunya, termasuk dalam hal mengendalikan emosi. Di sini anak belajar dari pengalaman berinteraksi dengan orang tuanya bahwa selama ini ia diberi kesempatan untuk bersaing ataupun bekerjasama dengan orang tuanya pada situasi tertentu sehingga ia akan belajar mengenali kelebihan dan kekurangannya sekaligus belajar untuk mengendalikan emosinya. Melalui proses belajar dari pengalaman sendiri, tanpa terlalu didominasi maupun terlalu didukung, maka seorang anak akan menjadi lebih matang secara emosional. 
 b. Supportive Parent 
Sedangkan pada pola hubungan interpersonal Supportive Parent, orang tua selalu memberikan dukungan dan perhatian pada anak. Dengan pola hubungan interpersonal yang demikian,seorang anak akan memiliki kedekatan secara emosional dengan orang tuanya. Anak tersebut memiliki peluang untuk mampu mengenali dan mengolah emosi dengan baik. Namun kelemahan pola interaksi ini adalah anak tersebut akan kurang memiliki kompetensi dalam hal emosinya karena selama ini dalam menghadapi masa-masa sulit selalu ada orang tua yang mendampinginya. Dalam pola hubungan interpersonal Supportive Parent, anak selalu mendapat dukungan dari orang tua sehingga mereka akan lebih jarang mengalami reaksi emosi negatif. 
c. Dominant Parent
Sedangkan dalam pola hubungan interpersonal Dominant Parent, seorang anak berada dalam kendali orang tuanya. Dengan demikian anak akan merasa dalam keadaan “aman-aman” saja. Kelemahannya adalah setiap keputusan yang diambil harus mendapat persetujuan dari orang tua dan anak tidak diberi kesempatan untuk belajar memahami danmengolah emosi berdasarkan pengalamannya sendiri sehingga anak tidak belajar bagaimana menerima resiko dan bertanggung jawab atas segala tindakannya. 
Dalam pola hubungan interpersonal Dominant Parent, segala sesuatunya sudah dikendalikan oleh orang tua sehingga anak kurang mendapat pemahaman tentang mana perilaku yang baik atau buruk. 
d. Distant Relationship 
Distant Relationship adalah pola hubungan interpersonal dimana ada jarak antara anak dan orang tua karena tidak ada kepercayaan antara anak dengan orang tua. Selain itu, anak merasa bahwa orang tua cenderung memaksakan kehendaknya dan harus dihiindari. Dengan adanya ketidaknyamanan secara emosi ini, akan membuat seorang anak lebih sulit untuk mengenali dan mengolah emosinya dengan baik. Pengalaman yang demikian juga akan membuat seorang anak sulit untuk memahami dan berinteraksi dengan orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar