Sabtu, 28 April 2012


autisme is.......
Menurut Davinson, Neale, & Kring (2006) menyatakan bahwa autisme adalah sebuah selektivitas yang sangat intens sehingga dapat menciptakan duniannya sendiri, suatu tempat yang tenang dan teratur ditengah kekacauan dan kegaduhan. Sack (1995) menyatakan bahwa autisme adalah sensasi yang meningkat, kadang hingga ke tingkat yang tidak tertahankan, mentransmisikan apapun tanpa menghargai relevansinya.
Kekurangan Komunikasi Pada Penderita Autisme. Biasanya anak-anak autisme menunjukan kelemahan berkomunikasi. Mengoceh (babbing) adalah istilah yang digunakan dalam menggambarkan ucapan bayi sebelum mereka mulai mengucapkan kata-kata sebenarnya, jarang dilakukan para bayi dengan autisme dan menyampaikan lebih sedikit informasi dibanding pada bayi lainnya (Ricks, 1972). Salah satu ciri lainya adalah Ekolalia, dimana si anak mengulangi kata biasanya dengan kecepatan luar biasa, perkataan orang lain yang didengarnya dan biasanya beberapa jam kemudian atau bahkan keesokan harinya. Ekolalia tidak memiliki tujuan fungsional, meskipun demikian ekolalia merupakan upaya untuk berkomunikasi. Abnormalitas bahasa lainya yang umum terdapat dalam pembicaraan anak-anak autisme adalah pembalikan kata ganti. Anak-anak merujuk dirinya sendiri dengan kata ganti “ia”, ”dia”, atau “kamu” atau dengan menyebut nama mereka sendiri. Pembalikan kata ganti berkaitan erat dengan ekolalia. Karena anak-anak autisme sering kali berbicara ekolalik, mereka merujuk diri sendiri seperti mereka dengar ketika orang lain berbicara tentang mereka dan salah menerapkan kata ganti tersebut  (Davinson, Neale, & Kring, 2006).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar