Jumat, 01 Juni 2012

ciri - ciri penelitian kualitatif


 penelitian kualitatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1). Mendasarkan Diri pada Kekuatan Narasi
Penelitian kualitatif mengungkap kompleksitas realitas sosial yang  ditelitinya, bertumpu pada kekuatan narasi. Peneliti berusaha mencari informasi dan menginterpretasikannya agar pembaca dapat memahami makna didalam keutuhan fenemona.
2). Studi dalam Situasi Alamiah (naturalistic Inquiri)
Desain penelitian kualitatif bersifat alamiah, dalam arti peneliti tidak berusaha untuk memanipulasi setting penelitian, melainkan melakukan studi terhadap suatu fenomena dalam situasi dimana fenomena tersebut ada. Penelitian ini membiarkan kondisi yang diteliti berada dalam keadaan sesungguhnya dan menunggu apa yang akan muncul atau ditemukan. Disini peneliti tidak memanipulasi penelitian melainkan melakukan studi terhadap pengajar autisme dan melihat bagaimana gambaran kecerdasan emosional dalam coping stress yang keseluruhannya dilihat dalam konteks alamiah (apa adanya).
3). Analisis Induktif
Metode penelitian kualitatif secara khusus berorientasi pada eksplorasi, penemuan dan logika induktif. Dikatakan induktif karena peneliti tidak membatasi penelitian pada upaya menerima atau menolak dugaan-dugaannya, melainkan memahami situasi sesuai dengan bagaimana situasi tersebut menampilkan diri.
4). Kontak Personal Langsung : peneliti dilapangan
Kegiatan dilapangan merupakan aktivitas sentral dari sebagian besar penelitian kualitatif. Mengunjungi lapangan berarti peneliti mengembangkan hubungan personal langsung dengan orang yang diteliti, agar peneliti memperoleh pemahaman jelas tentang realitas dan kondisi nyata kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini, peneliti langsung melakukan kontak personal dengan subjek dan significant others I dan Significant other II. Peneliti melakukan tiga kali wawancara dan observasi dengan subjek, masing-masing dilingkungan sekolah luar biasa (SLB) dimana subjek bekerja.
5). Perspektif Holistik : pemahaman menyeluruh
Tujuan penelitian kualitatif adalah diperolehnya pemahaman menyeluruh dan utuh tentang fenomena yang diteliti. Pendekatan holistik mengasumsikan bahwa keseluruhan fenomena perlu dimengerti sebagai suatu sistem yang kompleks, dan bahwa yang menyeluruh tersebut lebih besar dan lebih bermakna dari pada penjumlahan bagian-bagian.


6). Perspektif Dinamis : perspektif perkembangan
Penelitian kualitatif melihat gejala sosial sebagai sesuatu yang dinamis dan berkembang, bukan sebagai suatu hal yang statis dan tidak berubah dalam perkembangan kondisi waktu.
7). Orientasi pada kasus unik
Penelitian kualitatif yang baik akan menampilkan kedalam dan detail, karena fokusnya memang penyelidikan yang mendalam pada sejumlah kecil kasus. Kasus dipilih oleh peneliti sesuai dengan minat dan tujuan khusus yang diuraikan dalam tujuan penelitian.
8). Bersandar pada Netralitas – Empatis
Empati mengacu pada sikap peneliti terhadap subjek yang dihadapi dan diteliti, sementara netralitas mengacu pada sikap peneliti menghadapi penemuan penelitian. Komitmen peneliti hanya unutk memahami dunia apa adanya, dengan memperhatikan kompleksitas dan keragaman perspektif yang muncul, dan menyeimbangkan laporan baik melalui bukti yang menguatkan atau melemahkan. Disisi lain peneliti dapat mengadakan pendekatan terhadap subjek penelitiannya melalui sikap empatis, karena hanya dengan demikian ia akan dapat memperoleh data yang memang merefleksikan pemikiran dan penghayatan subjek penelitiannya.
9). Adanya Fleksibilitas Desain
Penelitian kualitatif tidak dapat secara jelas, lengkap dan pasti ditentukan diawal sebelum dilaksanakannya pekerjaan lapangan. Desain penelitian kualitatif memiliki sifat keluwesan dan akan berkembang sejalan dengan berkembangnya pekerjaan lapangan. Dalam hal ini pekerjaan lapangan yang di lewati peneliti adalah pengambilan data dari hasil wawancara dan observasi yang berasal dari subjek dan significant other I dan significant other II.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar