Kamis, 14 Juni 2012

Client-Centered Therapy




Client centered theraphy merupakan istilah yang digunakan oleh Carl Rogers dalam metode terapi. Terapi ini merupakan metode yang terpusat pada klien, yaitu menitikberatkan peran konselor sebagai pendengar atau memberikan dorongan pada klien. Artinya, klien bertanggung jawab penuh atas proses terapi karena hanya klienlah yang paling mengertahui kondisi dirinya sendiri. Selain itu klien juga bertanggung jawab dalam segala proses perkembangan yang terjadi atas dirinya. Dengan demikian posisi konselor pada pendekatan ini adalah sebagai fasilitator.
Terapi client-centered Carl Rogers dilandasi beberapa asumsi tentang ciri khas manusia dan berbagai cara untuk memahaminya (Ford & Urban, 1963; Rogers, 1951, 1961 dalam Davison, Neale, & Kring, 2004). Asumsi-asumsi tersebut adalah:
a.       Manusia hanya dapat dipahami melalui titik yang menguntungkan dari persepsi dan perasaannya sendiri, yaitu dari dunia fenomenologisnya. Untuk memahami individu, kita harus melihat cara mereka mengalami berbagai peristiwa, bukan pada peristiwa itu sendiri, karena dunia fenomenologis setiap orang adalah penentu utama perilaku dan membuat orang tersebut unik.
b.      Manusia yang sehat akan senantiasa sadar dengan perilakunya. Dalam hal ini sistem yang dipakai Rogers sama dengan sistem psikoanalisis dan analisis ego, karena menitikberatkan pada keinginan untuk menyadari berbagai motif perilaku.
c.       Manusia yang sehat secara alami adalah baik dan efektif; mereka menjadi tidak efektif dan terganggu hanya bila terjadi pembelajaran yang salah.
d.      Manusia yang sehat akan memiliki tujuan dan diarahkan oleh tujuan tersebut. Mereka tidak merespons secra pasif terhadap pengaruh lingkungan atau terhadap dorongan dari dalam diri. Mereka mampu mengarahkan diri mereka sendiri. Asumsi Rogers ini lebih dekat dengan analisis ego daripada dengan psikoanalisis Freudian ortodoks.
e.       Para terapis semestinya tidak mencoba memanipulasi peristiwa bagi individu; namun sebaliknya mereka harus menciptakan kondisi yang akan memudahkan pengambilan keputusan secara independen oleh klien. Bila manusia tidak disibukkan dengan penilaian, tuntutan, dan preferensi orang lain, hidup mereka dipandu oleh suatu kecenderungan alami terhadap aktualisasi diri. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar