Rabu, 13 Juni 2012

Terapi Hubungan


                                                      Hubungan client dan konselor

Pada konseling berpusat pada pribadi (CCT) Rogers memiliki pandangan yang lebih optimistic, karena pandangannya setiap manusia memiliki tendensi spontan untuk berdiferensiasi, bertanggungjawab atas dirinya sendiri, menentukan jalan hidupnya sendiri, menjadi matang, dan bekerja sama dengan baik. Dengan kata lain secara kodrati memiliki motivasi dasar yang kuat dan terarah untuk mempertahankan, memperkaya, mengambangkan, serta mewujudkan diri sepenuhnya .
Hipotesis dalam CCT adalah bahwa didalam diri setiap manusia memiliki kesanggupan untuk merasakan dan mengerti apa yang sebenarnya menyebabka penderitaan dan melihat apa yang sebenarnya menyebabkan penderitaannya dan melihat kemungkinan-kemungkinan yang ada dalam dirinya yang dapat dipergunakan untuk mengaktualisasikan dirinya sendiri. Atas dasar ini klient harus berinisiatif utuk mengatasi masalahnya sendiri dan menyembuhkan masalahnya sendiri. Berangkat dari fungsi tersebut hubungan konselor dan klient sebagai berikut :
a.      peran konselor dalam menjalin hubungan dengan kient dengan cara menciptakan kondisi-kondisi yang memungkinkan klient mampu menemukan konsep dirinya yang benar, yang sepadan dengan kodratnya.
b.      Proses perkembangan yang harus dimulai dan dibangkitkan sendiri oleh klient. Sedangkan konselor hanyalah katalisator dan fasilitator yang mempermudah proses perkembangan tersebut, melalui penciptaan relasi khusus yang memungkinkan klien mengubah sikap-sikap palsu yang telah dipelajari, sehingga secara bertahap dapat berkembang sebagai pribadi yang utuh dan otentik.
c.       Konsekuensi, konselor tidak boleh menciptakan relasi kekuatan yang dapat menjadikan anak menjadi binggung dan bergantung, tidak boleh mengontrol, memandang klient sebagai objek, dan banyak memberikan penafsiran.   
d.      Peran utama konselor adalah membantu menyesuaikan konsep diri dengan seluruh pengalamannya agar pengalamannya tidak dianggap sebagai ancaman terhadap konsep dirinya, tetapi sebagai suatu yang dapat diintegrasikan dalam sebuah konsep diri yang lebih luas.
e.      Konselor membantu mengembangkan semaksimal mungkin felling-selfnya, sehingga lebih luas, memadai dan sesuai dengan perasaan dan pengalaman-pengalaman organismiknya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar